BAB 1 : "KONSEP
DASAR EKONOMI MONETER"
Ekonomi Moneter merupakan salah satu instrumen
penting dalam perekonomian modern, dalam
perekonomian modern terdapat dua kebijakan perekonomian yang dijadikan
instrumen oleh pemerintah dalam menstabilkan perekonomian suatu negara.
Konsep Dasar Ekonomi
Moneter:
Dalam konsep dasar
ekonomi moneter, dapat digolongkan menjadi 2 yaitu :
a)
Konsep Dasar Ekonomi Moneter
Konvensional
Yaitu
sebuah konsep yang dimana pada ekonomi konvensional menggunakan tingkat suku bunga sebagai salah satu
instrumen utama dalam kebijakan moneter.
b)
Konsep Dasar Ekonomi Moneter Syariah
Pada
Konsep Dasar Ekonomi Moneter Syariah ini ekonomi syariah memandang uang sebagai
alat tukar, hal itu merepresentasikan kekuatan daya beli (purchasing power)
yang dianggap sebagai satu-satunya fungsi uang.
BAB 2 : "UANG DAN STANDAR MONETER"
Peranan
dan Fungsi Uang
Uang tidak lain adalah segala
sesuatu yang dapt dipakai/diterima untuk melakukan pembayaran baik barang,
jasa, maupun utang. Dalm sejarah uang, beberapa jenis barang telah pernah
dipakai sebagai uang (misalnya kerang, emas. Gigi binatang, kulit, perak, dan
sebagainya). Dengan demikian uang dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu
yang secara umum mempunyai fungsi sebagai berikut :
a.
Sebagai Satuan Pengukur Nilai
b.
Sebagai Alat Tukar Menukar
c.
Sebagai Alat Penimbun/Penyimpan Kekayaan
Nilai uang diukur berdasarkan
kemampuannya untuk dapat ditukar dengan barang dan jasa serta valuta asing.
Dengan demikian besarnya nilai uang ditentukan oleh harga barang dan jasa. Terdapat
tiga metode untuk mengukur nilai uang, yaitu dengan menggunakan indeks biaya
hidup, indeks harga barang-barang perdagangan besar, dan GNP deflator.
Uang dapat diklasifikasikan
berdasarkan sifat fisik dan bahan yang dipakai untuk membuat uang, pihak yang
mengeluarkan/mengedarkan, dan hubungan antara nilai uang sebagai uang dengan
nilai uang sebagai barang.
Terdapat
beberapa tipe uang atas dasar klasifikasi yang ketiga, antara lain:
1)
Full bodied money
Full bodied money adalah uang yang dimana
nilainya sebagai barang sama dengan nilainya sebagai uang. Jenis full bodied
money ini seperti emas dan perak.
2)
Representative full bodied money
Biasanya uang jenis ini terbuat dari
kertas, dengan demikian nilainya sebagai barang tidak ada (nol).
3)
Credit money
Credit money adalah jenis uang dimana
nilainya sebagai uang lebih besar daripada nilai sebagai barang. Credit money
dapat berbentuk token coins, representative token money, uang kertas yang
dikeluarkan oleh pemerintah, uang kertas yang dikeluarkan oleh bank sentral,
dan demand deposit.
STANDAR
MONETER
a.)
Standar Kembar (Bimetallism)
Standar
kembar terjadi apabila Pemerintah menggunakan emas dan perak sebagai dasar
nilai mata uangnya. Namun, standar kembar ini sering menimbulkan masalah.
Seperti yang dikemukakan oleh Sir Thomas Gresham tahun 1558 bahwa bad money
drives out good money yang kemudian dikenal dengan hukum Gresham. Maksud hukum
ini adalah bahwa dalam system standar kembar, emas dan perak mempunyai
perbandingan nilai tukar baik sebagai uang maupun sebagai barang (logam).
b.)
Standar Emas
Secara
umum dapat dikatakan bahwa suatu Negara memakai system standar emas apabila
nilai mata uangnya, dikaitkan/didasarkan atas nilai seberat emas tertentu.
Masyarakat bebas untuk melebur mata uang emas atau membuat emas batangan menjadi
mata uang kertas serta menukarkan mata uangnya (yang bukan emas) dengan emas
atau sebaliknya dengan perbandingan yang telah ditentukan oleh Bank Sentral.
c.)
Fiat Standar
Fiat
Standar adalah system moneter di mana nilai atau daya beli uang tersebut tidak
dijamin dan dan tidak perlu dijamin dengan seberat logam tertentu. Masalah
pokok yang timbul dari standar barang (emas dan atau perak) adalah kurang
praktis apabila transaksi yang dilakukan dalam jumlah besar. Atas dasar alasan
ini, kemudian beredar surat emas / perak sebagai pengganti emas / perak yang
disimpan.
d.)
Uang Giral (Deposit Money)
Deposito
di Bank yang dapat setiap saat ditarik (dengan cek) dapat dikategorikan sebagai
uang. Karena pertama, deposito ini dapat digunakan sebagaialat pembayaran.
Kedua, deposito ini dapat dipakai sebagai alat penumpuk kekayaan. Ketiga,
deposito dapat dipakai sebagai alat pembayaran tertunda (deferred payment).
e.)
Uang Kuasi
Uang
Kuasi terdiri atas deposito berjangka dan tabungan serta rekening valuta asing
milik swasta domestik. Apabila kriteria uang didasarkan pada fungsinya, maka
sebenarnya tabungan ini tidak masuk dalam pengertian uang. Namun, ada yang
berpendapat bahwa seorang itu dapat mewujudkan kekayaannya dalam berbagai
bentuk seperti : tanah, rumah, uang, perhiasan dan bahkan berbentuk tabungan.
Maka memasukkan tabungan ke dalam pengertian uang dapat dimengerti.
BAB 3 : "PERAN LEMBAGA KEUANGAN BANK dan NON
BANK : BANK SENTRAL"
Lembaga keuangan adalah
semua badan yang melakukan aktivitas di bidang keuangan dengan menarik uang
dari masyarakat dan menyalurkan kembali dalam masyarakat.
Definisi
lain lembaga keuangan adalah sebagai perusahaan yang melakukan aktivitas dengan
modal utang yang diperoleh dari masyarakat berupa tabungan, deposito, giro,
dana pension dan pinjamanyang diterima lainnya.
Bank
sentral mempunyai peranan dalam perekonomian sbb :
1. Sebagai Bank untuk Bank – Bank Lainnya
(Bankers Bank)
Bank
sentral merupakan bank – bank lainnya, karena jasa perbankan yang diberikan
kepada bank lainnya sama seperti bank umum memberikan pelayanan bagi
masyarakat. Dengan pengertian ini bank sentral dapat memberikan pinjaman kepada
bank umum apabila bank umum tersebut membutuhkan likuiditas atau cadangan. Bank sentral dapat
bertindak sebagai clearing house dari system perbankan suatu Negara. Di mana
bank sentral menyelesaikan piutang dan utang antar bank yang bersangkutan.
2. Sebagai Bank Pemerintah
Pemerintah
dalam menjalankan roda pemerintahan tentu memerlukan pengeluaran dan menghitung
pendapatan. Guna mengurus seluruh pendapatan dan pengeluaran, pemerintah
tentusangat membutuhkan jasa perbankan. Bank sentral didirikan untuk menyimpan
pendapatan pemerintah dan membayar pengeluaran pemerintah.
Bank
sentral juga berfungsi sebagai tempat pemerintah meminjam uang, bila
pengeluarannya lebih besar dari pendapatannya. Jadi dengan pinjaman dari bank
sentral inilah pemerintah membiayai defisit yang terjadi.
Di
Indonesia Bank Indonesia (bank sental) mempunyai hubungan dengan pemerintah sbb:
a) Dalam Pasal 34 UU No.13 Tahun 1968 disebutkan
:
Bank
Indonesia bertindak sebagai pemegang kas pemerintah
Bank
menyelenggarakan pemindahan uang untuk pemerintah di antara kantor – kantor di
seluruh wilayah Republik Indonesia
Bank
Indonesia membantu pemerintah dalam menempatkan surat utang Negara,
penatausahaan serta pembayaran kupon dan pelunasannya.
b) Dalam Pasal 35 disebutkan :
Bank
Indonesia memberikan kepada pemerintah kredit dalam rekening Koran untuk
memperkuat kas Negara menurut keperluan sebagaimana ditetapkan APBN.
Kredit
tersebut diberikan atas tanggungan yang cukup dalam kertas pembendaharaan
Negara dan yang pengeluarannya serta pengadaannya diizinkan berdasarkan undang
– undang.
3. Mengawasi Bank – Bank dan Lembaga
Keuangan
Bank
sentral bertindak sebagai pengawas bank umum dan lembaga keuangan, karena
operisional dari bank umum dan lembaga keuangan adalah berdasarkan kepercayaan.
Sehingga untuk dapat menjaga kepercayaan masyarakat ini perlu diadakan pengawasan
dalam operasionalnya. Berdasarkan modal kepercayaan sebagai operasional bank
umum, bilamana bank tidak dapat memenuhi tarikan dana masyarakat tersebut, maka
kepercayaan masyarakat akan hilang. Hal ini dapat membahayakan perekonomian
negara tersebut.
Bank
sentral juga mempunyai kewajiban untuk mengawasi jumlah uang yang beredar, hal
ini untuk mencegah jangan sampai jumlah uang yang beredar melebihi kebutuhan
perekonomian, sehingga akan memnyebabkan inflasi. Disini fungsi bank sentral
untuk menjaga nilai mata uang jangan sampai merosot, dengan mencegah inflasi
jangan sampai terlalu tinggi.
4. Mencetak Uang dan Penyediaan Uang bagi
Perekonomian
Dalam
menjalankan fungsinya bank sentral dapat mencetak uang untuk memperlancar
aktivitas produksi dan perdagangan dalam suatu Negara. Karena salah satu fungsi
uang sebagai alat tukar inilah maka bank sentral perlu menyediakan uang guna
memperlancar arus produksi dan perdagangan yang terjadi. Bank sentral juga
harus dapat memperkirakan kebutuhan jumlah uang yang dibutuhkan untuk dapat
mengikuti perkembangan perekonomian yang terjadin dari tahun ke tahun.
5. Mengatur Pasar Uang dan Pasar Modal
Fungsi
ini sebenarnya tidak langsung dilakukan oleh bank sentral, tetapi gerak – gerik
bank sentral dalam menetapkan tingkat bunga (discount rate) akan berpengaruh
kepada pasr uang dan pasar modal yang ada dalam suatu Negara. Kebijakan tingkat
bunga yang dikeluarkan bank sentral secara langsung akan mempengaruhi nilai
uang yang hendak dipinjam atau dipinjamkan, juga tingkat bunga yang ditetapkan
bank sentral akan berpengaruh atau mementukan nilai dari surat – surat berharga
yang diperdagangkan di bursa efekatau nilai investasi yang akan dilakukan
perusahaan.
0 komentar:
Posting Komentar