Senin, 25 November 2013
RESIKO KEUANGAN
Diposting oleh Eva Shinta Puspita di 06.46 0 komentar
Kamis, 31 Oktober 2013
PENGELOLAAN RESIKO DALAM USAHA
Ada berbagai cara yang dapat digunakan untuk mengurangi risiko usaha. Salah satu cara yang banyak dipakai untuk mengurangi risiko ialah asuransi. Saat perusahaan membeli asuransi, risiko usaha dipindahkan ke perusahaan asuransi dengan membayar premi. Asuransi memiliki beberapa kelemahan yang perlu dipertimbangkan.
Pertama, tidak semua risiko dapat diasuransikan. Asuransi hanya cocok untuk mengurangi risiko usaha yang tingkat kerugian yang ditimbulkan tinggi dan tingkat kemungkinan terjadinya kecil. Berarti hanya sebagian kecil dari risiko usaha yang dapat diasuransikan.
Kedua, asuransi dapat menimbulkan keadaan ketika karyawan menjadi teledor karena karyawan tahu bahwa jika ada kerugian maka perusahaan asuransi akan menanggung kerugian tersebut. Walaupun kerugiannya diganti, kejadian yang berisiko tersebut dapat mengganggu operasional perusahaan.
Ketiga, jika kita membeli asuransi, perusahaan perlu membayar premi, sedangkan masih ada banyak cara lain untuk mengurangi risiko usaha dengan biaya lebih murah.
Selain asuransi, ada banyak cara lain yang dapat digunakan untuk menangani risiko usaha. Pencegahan risiko merupakan upaya untuk mengurangi tingkat kemungkinan risiko usaha, misalnya penggunaan bahan sulit terbakar mengurangi kemungkinan risiko kebakaran. Pengurangan risiko merupakan upaya mengurangi besar kerugian, misalnya pintu darurat di pusat belanja sehingga pengunjung dapat keluar gedung jika ada kebakaran.
Pemindahan risiko merupakan upaya untuk mengurangi risiko dengan cara memindahkannya ke pihak lain, misalnya di karcis parkir tercantum kalimat “Semua kehilangan barang merupakan tanggung jawab pemilik kendaraan”. Pemisahan risiko merupakan upaya mengurangi risiko dengan cara menyebar aset perusahaan. Misalnya, bahan yang mudah terbakar disebar ke tangki-tangki yang lebih kecil dan berjauhan agar jika terjadi kebakaran tidak semua bahan yang mudah terbakar tersebut musnah.
Manajemen kontingensi merupakan upaya sistematis untuk mengurangi risiko jika terjadi suatu kerugian yang sangat besar. Misalnya, rencana darurat yang sistematis menghadapi gempa bumi besar di pembangkit tenaga listrik. Penerimaan risiko ialah upaya untuk menerima risiko usaha, setelah mempelajari bahwa upaya pengelolaan risiko yang lain tidak ada yang cocok atau mahal.
Perusahaan perlu mengidentifikasi semua risiko usaha secara lengkap. Risiko usaha yang luput diidentifikasi dapat membuat operasional perusahaan terganggu. Perusahaan tidak boleh hanya menggunakan asuransi sebagai satu-satunya cara menangani risiko usaha.
Ada banyak cara lain yang bisa digunakan untuk mengurangi risiko usaha. Perusahaan harus secara kreatif mengombinasikan upaya penanganan risiko usaha tersebut agar dapat mencapai sasaran risiko usaha yang telah ditentukan dengan biaya yang serendah mungkin.
Diposting oleh Eva Shinta Puspita di 09.58 0 komentar
Selasa, 23 April 2013
CSR (Etika Bisnis Tugas 4)
Corporate Sosial Responsibility atau disebut CSR adalah sebuah pendekatan dimana pendekatan suatu perusahaan menginteraksikan kepedulian sosial di dalam operasi bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan stakeholder berdasarkan prinsip kemitraan dan kesuksesan.
"Rapi Taylor" adalah salah satu usaha dalam bidang jahit. Nama pemilik usaha ini yaitu Bpk. Selamet Wijaya. Beliau sudah mendirikan usaha ini kurang lebih 5 tahun, dengan dibantu oleh dua karyawannya. Toko ini biasanya melakukan CSR pada hari-hari besar, seperti memberikan diskon 50%, apalagi tiap hari besar seperti ini dimana barang-barang kebutuhan dan lainnya meningkat pesat tetapi berbeda dengan usaha beliau, saat hari besar beliau memberikan diskon besar karena rasa terimakasihnya terhadap pelanggan-pelanggan setianya.
Diposting oleh Eva Shinta Puspita di 23.31 0 komentar
Etika Bisnis (Tugas 3)
Toko senbako yang ada di sekitar masyarakat adalah salah satu usaha yang sangat mudah dijangkau, karena kita tak perlu jauh-jauh pergi ke pasar tradisional ataupun modern untuk mendapatkan keperluan rumah tangga yang kita inginkan.
Diposting oleh Eva Shinta Puspita di 23.14 0 komentar
Rabu, 10 April 2013
Etika Dalam Berwirausaha (Etika Bisnis Tugas 2)
Salah satu tempat usaha yang saya survey adalah tempat makan kecil di suatu daerah sekitar Cibubur. Tempat makan ini hanya menyediakan makanan seperti bakso, mie ayam. Usaha makanan seperti ini memang banyak dikunjungi orang, selain mudah dicari karena dimana saja pasti ada juga biayanya juga murah. Tempat ini selalu ramai dikunjungi, mungkin karena tempatnya yang strategis dan harganya yang terjangkau, juga karena pelayanannya yang ramah mungkin membuat tempat ini ramai dikunjungi. Tetapi dibalik itu semua ada beberapa kekurangan di tempat makan yang saya survey ini, salah satunya masalah kebersihan. Entah itu kebersihan tempat ataupun peralatan makan haruslah di jaga tapi yang saya perhatikan malah sebaliknya. Peralatan makannya hanya dicuci sembarangan dengan air lalu dipakai kembali. Etika buruk seperti inilah harusnya yang di hindari oleh para usahawan tempat makan, agar para konsumen juga nyaman akan kondisi dan sekitar tempat usaha tersebut.
Diposting oleh Eva Shinta Puspita di 08.13 0 komentar
Rabu, 13 Maret 2013
Contoh Etika Baik dan Buruk dalam Masyarakat (Etika Bisnis Tugas 1)
Diposting oleh Eva Shinta Puspita di 07.07 0 komentar